Sabtu, 07 Februari 2015

TAK SEPERTI DULU LAGI

“Tak Seperti Dulu Lagi”

“ahhh Setelah lulus rasanya bosan juga yah di rumah terus” kata Tiara
            Tiara ini adalah  gadis Cantik,pintar dan manja banged tapi dibalik sifat manjanya itu dia itu memiliki kepribadian yang sangat baik. Oh yah dia memiliki seoarang kakak yang bernama Muti, selisih umur mereka hanya 3 tahun.
Well 2 bulan kemudian,,, saatnya Tiara memulai hari barunya di lingkungan yang baru.
“Tiara ayo bangun sayang, hari ini kan hari pertama km masuk kuliah…” Kata mama
25 manit kemudian…
“Maaf ma Tiara telat,,,kakak mana,,,???”Tanya Muti
            Dengan keadaan terpaksa mama katakan klo Muti sudah berangkat duluan, mobil pun di bawanya.
“ohh ya udah deh tiara berangkat dulu…”kecut tiara
“makan dulu say…”teriak mama, namun Tiara tidak perduli
Yahh dengan rasa kecewa tiara berusaha tetap semangat berangkat kampus,,,Sendirian , jalan kaki pula lagi…kasian juga yah…
            Di perjalan menuju terminal angkot, sial & sungguh sial Tiara harus mandi Lumpur gara2 mobil yang lewat ,sst mobil itu berhenti dan mundur mendekati posisi Tiara.
“Maaf nona, saya tidak sengaja, & sebagai permintaan maaf saya gimana klo saya antar k t4 tujuan nona,,,:>???” Kata pria itu
“terima kasih om, tapii tidak perlu…”
            Tiara langsung larii karena jijik melihat wajah pria itu, waduh2…
“akkhhh, akhirnya sampai juga “ kata Tiara dalam hati
            Tapi eh tapi, orang2 kampus harus memendangi Tiara dengan muka kusut. Yah cukup wajar sja lah secara penampilannya seperti pengemis dan ini semua gara2 om2 yang pakai mobil tidak hati2…
            Dan di atass sana terliahat Muti dn teman2nya mamandangi Tiara.
“Muti, bukannya itu adik km kan…? Kok dekil sekalii…?” Tanya teman2 Muti mengejek
“Tiara, kenapa dia seperti itu ap ank itu sengaja ingin mempermalukanku” kata Muti dalam hati
“ehh, ayo masuk kelas sekarng itu sudah masuk jam dosen killer…” kata Muti mengajak teman2nya, yah dia sengaja untuk menghindri pembahasan adiknya.
            Di sela2 peristiwa yang memalukan itu, untung saja ada salah seorang mahasiswa yang berbaik hati membawa Tiara pergi dari situ dan bukan hanya itu saja mahasiswa itu juga memberikan switernyauntuk Tiara.
“makasi yah kak, aku tidak tau bagimana caranya mengatas rasa maluku iini. Bdw nama kakak sapa…?” tanya Tiara denagn wjah ramah
“lain kalii kalo sudah kotor seperti ini jangan berani datng k kampus.” Katanya dengan jutek
            Waduh2 pria itu sombong juga, setelah itu dia langsung meninggalkan Tiara. Dia bahkan tidak menanggapi pertanyaan Tiara yang menanyakan namanya. Entah dia iba ato apa Tiara juga bingung yang past Tiara bersyukur bajunya yang kotor dengan noda2 membandel dapat tertutupi …:D
            Study Tiara d hari pertama kuliah berjalan denagn lancar. Tapii seharian d kampus sekali pun ia tak pernah melihat batang hidung kakaknya dan dia baru sadar saat sudah sampai d rumah.
“sudah pulang km, kok terlambat…?” tanay mama Tiara
“barru selesai kuliahnya ma’, (menoleh k Muti yang sedang menonton TV)osh yah, kakak rupanya sudah pulang dari ta…” Tiara langsung stop melihat kakaknya berdiri dan mengabaikannya. Muti lagsung naik k kamarnya, Muti memang sering seperti itu k Tiara tapii Tiara sudah terbiasa denagn tingkah kakaknya itu.
            Tiba2 Muti membalikkan badan dan memandangi pakaian Tiara.
“ada ap kak, ad yang ketinggalan…?” Tanya Tiara
“(Muti mendekati Tiara) dari mana km dapatkan switer itu…?” judesnya Muti bertanya
“oh ini, tadi ad mahasiswa yang memberiku ini mungkin karena kasihan melihat pakai…” kata Tiara dan selanjutnya d potong Muti
“ coba sebutka ciri2nya…” kata Muti
            Setelah Tiara menyebutkan ciri2 pria itu, rupanya itu adlah kekasih Muti, Rama.
“dasar genit yah km, baru jad mahasiswi baru lagaknya seperta senior. Rama itu bukan mahasiswa biasa ” jelasnya Muti
“bukan, bukan begitu aku hanya…”
            Belum selesai Tiara menjalaskan , muti malah marah dan mengaluarkan kata2 kasar kedengarannya itu menjadi kepuasan tersendiri bagi Muti. Dan dengan keadaan yang tidak d bayangkan Mama tanpa sadar menampar Muti.
“pakkkk….(tamparan mama k Muti), sudah Muti berhenti pojokan adik km…” kata Mama dan setelah itu mama seperti orang syok karena merasa bersalah telah menampar anaknya sendiri.
“maafkan mama Muti, mama tidak bermak…” kata mama
“cukup ma’(meneteskan air mata dan memegang pipinya)” kata Muti yang langsung lari k atas, masuk kamar dan membanting pintu kamarnya.
            Tiara pun menangis dan memeluk mamanya, mama pun mengantar Tiara masuk k kamarnya.
“ ini semua gara2 Tiara ma” kata Tiara
“ussshhh, ini bukan salah siapa2 sayang. Tidurlah besok km jam kuliah pagii…” kata mama yang menenangkan Tiara.
            Sampai Tiara tidur, mama mencoba masuk kamar Muti melihat keadaanya. Dan saat mama membuka kamar, kamar yang sebenarnya tertata rapii dan bersih seperti habis d goncang Tsunamii. Muti terlihat menangis d pojok kamarnya, mama pun mencoba mendekati Muti dan merangkulnya.
“lepaskan Muti…..” bentaknya Muti sambil melepas pelukan mamanya tapii mama tetap memeluknya.
“maafkan mama(mneteskan air mata), mama yang salah nak…”
“mamang mama yang salah membuang anak mama sendiri.” Kata Muti
“bukan begitu sayang, mama tidak mambuangmu mama itu sangat menyayangimu nak.” Kata mama
“aku selalu merasa aku iini bukanlah anak kandung mama,jujur saja ma itu betul kan…?” Tanya Muti mendesak
“Muti..(bentaknya), km bicara ap sih, km anak kandung mama nak” jelasnya mama
“tapii mama selalu membedakan Muti dengan Tiara, alas an mama cuma Tiara sakit…3x tapii kenyataanya sampai sekarang Tiara baik2 saja ma’.” Kata Muti dengan lebih jelas
“Muti diam, suara km d pelankan, ingad Tiara adik km sendiri jangan bilang seperti itu bersyukurlah adik km itu masih sehat sampai sekarang” kata mama
            Muti mengamuk lagii dan memaksa mamanya keluar dari kamar.
            Wetzzz,,,rupanya dari tadiTiara tidak tidur namun menguping semua pembicaraan Muti dan mamanya, hatinya sangat sakit ia tidak menyangka segitu bencinya kh kakknya. Tapii dia hanya bisa positive thinking aplagii  masalah penyakit yang d sembunyikan mamanya sejak ia masih kecil. Untungg saja mama tidak tau klo dia menguping ia segera masuk d kamarnyya dan berusaha untuk tidur.
            Keesokan harinyatepat hari k2 Tiara masuk kuliah, kalii ini dia berusaha bangun dan makan pagii sekalii, dia ingin berangkat bareng kakaknya. Bahkan dia lbih dulu stay d mobil dari pada kakaknya.
“Muti, berangkat ma’.” Kata Muti meski dengan muka judes tapii hatinya sudah dengan adegan tadi malam, mamanya hanya tersenyum melihat tingkah anaknya.
“Muti, tunggu Tiara…” teriak mamanya
“buru2 ma…”
            Setelah Muti masuk k mobil, dia berteriak histeris dan kaget melihat Tiara ada d dalam mobil, wow seperti biasa Muti maledak2  mamapun segera keluar melihat  apa yang terjadi.
“ijinkan Tiara sekalii ini saja berangakat bareng kakak,please…” Tiara memohon
            Mau tidak mau Muti mengijinkannya karena dia sudah ada d dalam mobil dia pasti juga tidak setega itu menyeret adiknya keluar mobil.
            Sesampainya d kampus, Tiara segera keluar dan lari menuju Rama ynag kebetulan juga beru sampai d kampus, yah tujuannya hanya ingin mengembalikann switernya.
            Muti benar2 terlihat sangat kesal melihat tingkah adknya itu, yang ditakutka Muti adlah Tiara mengambil simpati Rama. Dia  segera menarik Rama dan membawanya jauh dari Tiara dan lagaknya seperti tak mengenal Tiara.
“kakak kau tidak berubah” dalam hati Tiara menangis
            Well, ,, keteneran Tiara berlangsung dengan cepat. Baru bebreapa bulan Tiara masuk d kampus itu sebagai mahasiswa baru dia sudah di kenal banyak oleh kakak seniornya bahkan sampai dosen2nya yah kepribadannya yang baik dan cepat bergaul, ini semua juga d dukung karena dia aktif dalam keorganisasian kampus apalagii jika baksos dia ynag paling antusias. Oh yah dia juga sudah dekat dengan Rama karena Rama ketua Mahasiswa d kampus itu.
            Saat Tiara sendiri membersihkan ruang meeting keorganisasian baksos, salah stu teman Rama datang menghampiri Tiara, Boy.
“Tiara.” Sapa Boy
“iyah kak.” Sahut Tiara
“ aku liad, km itu semangat banged mengikuti baksos ini padahal km itu masih terbilang mahasiswa baru d sini tapii keaktifan km sudah mengalhkan kk senior yang lain…” pujinya Boy k Tiara
“ wajar aku lakukan itu kak, selagii aku masih punya kesempatan melakukannya kenapa tidak…” jawab tiara sambil tersenyum
            Mereka berdua bicara banyak dan tampak dari jauh Rama memandangi percakapan Tiara dan Boy, saat Tiara mau pulang Rama mengisyaratkan k Boy untuk mngantakannya.
            Well, setelah Tiara pulang Boy tetap kembalii ke t4 meeting masih ada yang harus ia selesaikan, kebetulan Rama juga belum pulang nah saat itu juga Boy berbagii masalah kekagumannya terhadap Tiara. Setelah mendengar  Boy bercerita, rama pun heran kenapa ada orang bersaudara(MUTI dan TIARA) memiliki kepribadian yang bertolak belakang Muti sih masa bodoh jika d panggil Rama ikut baksos bersama sedang Tiara itulah kegemarannya. Yah jangankan itu saudara kembar yang jelas2 ikatan batinnya kuat tapii terkadan memiliki sifat yang berkebalikan.
            Hmmm,,, tepat waktu Muti dan Rama makan bareng d restoran, Tiara terlihat d t4 yang sama besama teman2 kampusnya. Tanpa sengaja Rama melihat Tiara dia pun tidak
sungkan mengajak Tiara untuk gabung bareng, Tiara sih menolak karena ad janji denagn temannya, tapii tiba2 Muti sontak berdiri dan marah.
“km kenapa sih, dia itu kan adik km yah wajar donk aku panggil dia itu sudah aku anggap adikku sendiri.” Kata Rama dengan nada tinggi
            Yang ada d pikian Muti hanyalah kecemburuan tidak denagn mamanya tidak denagn rama, dia pun langsung pergi dari restoran itu. Namun Rama hanya diam dan menbiarkannya pergii.
“kak, sebaiknya kakak kejar dia meskipun dia keras tapii dia itu sangat baik.” Bujuk Tiara
            Sebenarnya Rama tidak mau mengejar karena kesal melihat tingkahnya namun karena desakan Tiara so Rama pun mengejar muti berharap Muti beelum jauh.
            Di rumah…
            Hmmm,,, sudah jam 11 malam Muti belum pulang2 padahal jam 4 sore Rama menelpon kalo Muti sudah pulang. Tiara dan mamanya tentu kawatir  sekalii anak gadisnya jam segitu belum pulang, sudah berapa kalii mereka menghubungi teman Muti tapii tak ada satu pun yang tau Muti ad d mana. Dengan selang waktu yang tidak lama tiba2 telepon berdering mama segera mengangkatnya.
“tidak mungkin………..” mama histeris
            Rupanya itu adlah telepon dari RS yang mengabarkan bahwa Muti sedang d rawat d RS karena kecelakaan beberapa menit yang lalu. Tiara dan mamanya segera menyusul k RS dan tentu tidak lupa mengabari Rama and Ramalah yang mengantarkan mereka k RS karena mobil mamanya d pakai Muti.
            Kecelakaan itu harus membuat muti mengalami kritis, keadaanya sangat parah, semua sudah ketakutan dan mereka hanya bisa pasrah.
            Dan Alhamdulillah sekitar 4,5 jam Muti bisa melewati  masa kritisnya. Paginya hal yang menegangkan terjadi, penyakit yang pernah menggerogoti tubuhnya, Tiara yaitu
Tumor tumbuh lagi d otaknya. Tiara dan mama sangat syok, mama merasa orang yang lingnung tidak tau harus bagaimana belum lagii Muti eh Tiara ikut2tan harus d rawat d RS. Semua tidak menyangka ternyata tumor itu sudah tumbuh sejak lama tapii tak pernah d sadarii Tiara, Tiara memang sering pingsan d kampus tapii sengaj ia sembunyikan k mamanya  dan dia juga hany amengira itu karena kecapean saja.
            D kamar ICU
“mama tidak usah kawatir, aku tidak merasakan sakit ap2 kok. Mama segera temui Muti saja bukannya dia sudah sadar.” Saran Tiara yang berusaha menenangkan mamanya.
            Mamapun segera k kamar Muti, darii jauh suara histeris Muti sudh terdengar mamapun lari cepat masuk k kamar Muti dan naasnya kecelakaan itu membuat  indera penglihatan Muti jadi tidak berfungsi “BUTA”.
“Muti, anakku…” mama menangis memeluk Muti.
“akhhhh,,,, semua pergii jauhi akuu…” teriak Muti, dia sangat marah cucuran air matanya pun tidak berenti turun.
            Dan dalam keadaan yang seperti ini Muti sempat2nya menyalahkan adiknya, Tiara.
“aku benci Tiara, ini semua terjadi gara2 dia…” kata Muti dengan nada kasar
“istigfar nak,,, asal km tau nak sekarang adik km d rawat d RS ini juga. Tumornya kembalii tumbuh” kata mama denagn suara tersedu-sedu
“hahaha, itu semua karma ma…” kata Muti sambil tertawa.
            Spontan saja mama menampar Muti, itu pun ia lakukan tanpa sadar.
“tante…” kejutnya Rama yang juga ada d ruangan itu.
“maafkan mama sayang, mama tidak sengaja mama sangat menyayangimu.” Menjelaskannya sambil memeluk Muti
“akkkkkhhhhhhhhhhhhhhh, pergiiii aku benci mama….keluar….”teriak Muti sambil mendorong mamanya dan ia lempar semua yang dekat darinya. Mamanya pun keluar dan tinggal Rama yang dengan sabar menemani Muti.
            Keadaan yang seperti inilah membuat hati mama jadi tersiksa ia tidak tau harus bagaimana lagii menyikapii masalah anak dan dirinya sendiri, ia sangat membutuhkan keberadaan suaminya tapii aplah itu hanya harapan semata ayah Muti dan Tiara sudah ad d surga…L
            Wetzzz,,, lagi2 ternyata Tiara dari tadii mengupingg semua olokan dan tindakan Muti terhadap mamanya, ia saksikan, mamapun kaget saat membuka pintu kamar Muti Tiara berdiri tanpa kunsi roda yang semestinya ia pakai. Sambil meneteskan air matta mama mengantar Tiara k kamarnya.
            Sementara Tiara masih d rawat d rumah sakit, Muti malah memutuskan untuk hidup sendiri d villanya, Puncak. Ia tidak ingin d ganggu oleh sapa2 dan ia rasa itu t4 yang aman untuknya. Mama , teman2 bahkan Rama menentang ide konolnya itu tapii tetap besikeras mewujudkan keinginannya itu. Mau tidak mau mama denagn hati yang terpaksa membiarkan ap yang d inginkan Muti d wujudkan.
“mama akan ijinkan km, tapii dengan syarat mama akan menemanimu.” Kata mama
“ untuk  ap Muti menyendiri  kalo ad mama.” Jawabnya Muti
“tapii mama takut karena…” mama
“(memotong) karena ap ma? Karena Muti buta terus mama takut aku tidak bisa urus diri sendiri? Meski aku buta ma, aku bisa kok urus diri sendiri tanpa bantuan orang lain darii kecil sampai sekarang kan Muti itu hanya hidup sendiri.” Kata Muti
“Muti…” bentak Rama
“sudah, biarkan saja. Kalo itu mau km nak bbaik mama akan lakukan tapii mama mohon klo km butuh sesuatu hubungi mama ato Rama.” Kata mama dnagn nada rendah
“iayah…” jawab Muti
            Tiara tidak bisa berkata2, dia hanya bisa diam dan menangis ia takut jika ia ngomong akn membuat hati kakaknya panas. Karena Tiara sangat menyayangi kakknya meski kakaknyya tidak pernah menganggap dia itu ada…
            Well,,,well,,,sudah 2 minggu Muti menjalani hidup sendiri dd Villa dengan keadaanya yang tidak memungkinkan itu. Mamanya sempatt diam2 datng k Villa itu dan Villa itu seperti habis d obrak-abrik binatang buas, berantakan tanpa celah. Mamanya pintar ia sudah mensituasikan sebelumnya bahwa kedatangannya tak akn mengganggu Muti, yah karena saat itu Muti tidur so mamanya bisa bebas membersihkan Vila itu dan sempat mencium kening anaknya sambil meneteskan air mata… uhhhh mengharukan sekalii…:’(
            Beberapa hari kemudian saatnya tiba Tiara akan menjalani operasi kedua pengangkatan tumor di otaknya setelah ia pernah menjalani operasi yang sama sewaktu kecilnya. Detik demi  detik berlalu sampai tiba waktunya Tiara di bawah k ruang operasi. Tapii  rencana operasi terhenti untuk sejenak karena Tiara tiba2ingin membatalkan operasi itu, semua orang terutama mamanya dibuatnya pusing.
“Tiara kamu harus dioperasi, km tetap harus dioperasi” kata mamanya
            Tiara diam terus, dan operasi bukan ditunda sejenak tapii cukup lama…. Hingga b
Berapa jam kemudian bibirnya terbuka untuk siap d operasi  tapii dengan syarat dokter bersedia melakukan pencangkokan mata yang kelak diberikan k kakaknya, Muti. Karena ia tak sanggup melihat kakaknya menderita seperti itu.
“kau sudah gila Tiara…” teriak mamanya
            Meski tak ada yang setuju, mau tidak mau pencangkokan itu harus dilakukan agar  operasi pengangkatan tumor Tiara tetap d langsungkan.
            2 jam telah berlalu, operasi pun selesai dan dokter keluar dari ruang UGD denagn penuh cucuran keringat di wajahnya. Mama Tiara segera mandekat dan menanyakan keadaan anknya.
“mata Tiara berhasil d cangok/d angkat dan Alhamdulillah matanya tetap segar dan sehatt, tapii maaf…..” dengan nada menegangkan Dokter berbicara
“ada apa Dokter? Ad ap? Cepat katakana..!” desak mama Tiara
            Di t4 yang berbeda, Villa…
            Muti tiba2 sesak, dadanya terasa sakit sekalii diapun menjerit kesakitan namun tak ad orang yang dapat mendengarnya. Tiba2 ia menyebutt nama adiknya.
“Tiara…! Kenapa tiba2 aku memikirkannya, adikku…” Muti
            Ternyata pada saat yang bersamaan sesuatu yang tidak biasanya terjadi, Muti memikirkan dan merindukan adiknya, yah batin saudara tak akn pernah putus, namun Muti selalu saja menghindari perasaan itu padahal jelas saj ia merasakannya.
            Kembalii k RS…
“maafkan aku Ny.Dewi, operasi mata itu memang berhasil tapii pengangkatan Tumor d kepala anak anda gagal, maafkan kamii. Kamii ini sudah…” Dokter
“stop…” kata mama memotong pembicaraan Dokter dan langsung masuk k kamar UGD melihat keadaan putrinya.
            Melihat sosok putrinya terbaring kaku denagn muka lugunya yang kini tidak berdaya. Melihat anaknya sudah tiada, dia pun mencium terus anaknya dan tidak melepas pelukannya sampai akhirnya Rama masuk menenangkan mama Tiara.
“tante, sudahlah. Ayo kita keluar biarkan ini menjadi urusan Dokter dulu…” bujuk Rama
            Yah, sewajarnya lah seorang ibu menangis tiada henti melihat anknya sudah tidak bisa ap2.
“Tuhan sudah mengambil bidadarinya kembalii bersamanya, dan mama rela nak kau kembalii ke pangkuan sang ILAHI. Tapii mama bangga(suara menangis tersedu2) di saat2 terakhirmu d dunia ini kau masih bisa berbuat baik dan itu kepada orang yang tidak
pernah menerimamu“Muti”, mama janji mata km akan member cahaya dalam kehidupan kakakmu, Tiara ankku sayang..” kata mama
            Sungguh mulia, mamanya bisa merelakan kepergiannya dengan hati lapang dan dia tidak akkn pernah merasa kehilangan karena Tiara tetap ad meski hanya matanya.
            Sungguh pemandangan yang sangat mengharukan……
            Esok hari  setelah pemakaman Tiara selesai, mama ditemani temand2 Muti dan juga Rama berangkat menuju Villa yang ditinggali Muti. Dan sesampainya di sana, rasa haru dirasakan semua yang datang ke Villa itu. Mamapun tidak mampu membendung air matanya saat melihat Muti anak semata wayangnya sekarang bisa melaksanakan shalat, menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim. Dan dengar saja doa yang ucapkan Muti.
“Ya Allah, aku tahu aku ini hambamu yang sangat hina dihadapanmu tapii ijinkanlah hamba bertaubat ya Allah… hamba mohon kepadamu berikanlah kesempatan untuk hamba melihat dunia ini lagii walau hanya skejap saja ya Allah. Ya Allah hamba janji mulai darii sekarang hamba akan mengubah sikapku yang membuat orang  shalat sambil meneteskan air matanya.
            Melihat dan mendengar semuanya mama langsung mendekat dan memeluk Muti, Muti pun terkejut dengan kedatangan mamanya.
“Allah telah menjawab doamu nak…” kata mama memeluk erat Muti
“mama,,,” Muti menangis histeris mungkin ia sangat merindukan mamanya.
“ia sayang ini mama, mama datang untukmu. Dan sekarang mama sudah dapatkan donor mata untukmu sayang…” kata mama
            Muti saat itu tidak mampu bicara sakin bahagianya, ia tidak menyangka secepat itu Tuhan mengabulkan doanya. Muti pun sudah tidak sabar lagii menjalani operasi itu, Muti semapt menanyakan adiknya, Tiara. Namun mamanya terpaksa berbohong klo Tiara sudah
menunggunya d rumah, ini semua agar tidak mengganggu proses operasi yang akn djalani Muti. Mama juga tidak membawa Muti k rumah tapii langsung diantar k RS agar operasi itu
dapat d laksanakan cepat, juga agar ada alas an mengapa ia tidak selalu menanyakan Tiara bahkan donor mata itu pun ia sembunyikan klo itu adlah donor mata Tiara dan semua akan ditaunya setelah operasi selesai.
            Well, selama 2 hari ini Muti sudah stay d RS untuk menjaga kesehatan sebelum operasi sampai tiba saatnya operasi itu dilaksanakan …
            Beberapa jam kemudian sekitar 2,3 jam akhirnya operasi selesai dan Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar tinggal menunggu hasil setelah perban dibuka. Mama, Rama beserta teman2nya sangat bersyukur.
            1 hari berikutnya,,,tepat saat perban mata Muti siap untuk dibuka,semua degdegan menunggu hasilnya.  Muti pun perlahan-lahan membuka matanya dan syukurlah ia dapat melihat dunia yang sempat hilang dari penglihatannya, mama, Rama teman2nya tapii tidak dengan Tiara. Ia pun langsung menanyakan Tiara
“Tiara mana ma’? selama 2 hari ini aku tidak pernah mendengar suaranya aku kangen bangeed dengannya.
“ dia tapii maminta mama menyampaikan permintaan maafnya karena dia ada ujian harii ini dan pulang malam”ujar mamanya denggan bijak
            Mama tidak langsung menceritakan ap yang sebenarnya terjadii, ia takut jika ia tau sekarang akan membuat dia drop dan itu akan mengganggu operasi matanya yang baru d jalaninya.
            Keesokannya Muti mencarii Tiara lagii, dan rasanya rahasia ini tidak bisa disembunyikan terus-menerus. Dan akhirnya dengan berat hatii mamanya menceritakan yang sebenarnya  bahwa Tiara sudah meninggalkanny untuk selama-lamanya dan mata yang sekarang jadi milik Muti adalh dulu milik Tiara bahkan masalah Tiara sempat tidak mau dioperasi jika pencangkokan matanya tidak d laksanakan juga dan rupanya hasilnya juga tidak seperti yang diharapkan. Mendengar itu semua Muti hanya bisa gigit jari dan menangisi penyesalannya selama ini.
Dan di saat itu juga Muti memaksa untuk diantar k Makam adiknya meski sebanarnya keadaannya belum stabil tapii itulah Muti keras kepala. Dia pun dintar ke makam Tiara bersama mama dan Rama.
            Sesampainya di pemakman umum Muti langsung berlari mencarii makam Tiara tanpa bertanya k mamanya setelah dapat ia langsung histeris menangis dan memeluk dan nisan adiknya.
“Tiara…(teriaknya), maafkan aku, aku memnag kakak yang tidak berguna di saat2 terakhirmu aku tidak bisa menemanimu. Aku ini sangat jahat tapii km selalu membalasnya dengan kebaikanmu. Kakak sayang km Tiara tapii ini percuma,,,maafkan kakak. Tiara kakak merasa beruntung bisa mendapatkan matanya dan kakak janji akn menjjaga mata km ini denagan sebaik-baiknya, kakak janji tapii kembalilah……..” Muti histeris menangis.
“sudah Muti, jangan seperti ini nanti Tiara juga sedih d sana…” bujuk temand2nya
“ bangun Muti, ayo…” Rama memopong Muti yang tak ammpu lagii berjalan.
            Mamanya tidak mampu untuk bicara lagii hanya bisa menangis melihat apa yang terjadii. Air mata itu jatuh bercucuran diatas batu nisan Tiara, air mata Tiara pun jatuh…. Meski semuanya berakhir dengan penyesalan , tidak seharusnya ini menjadii titik terakhir. Hanya saja inilah yang dapat diambil sebagai contoh bahwa kita semua makhluk yang bersaudara harusnya saling menyayangi, menghormati, mengharagai terutama jika km itu saudara, saudara kandung satu ayah satu ibu. Apalagii jika orang itu sangat menyayangimu,
hargailah dia karena suatu saat dia akan pergii saat kau membutuhkannya dan perasaan sayang mu itu tidak dapat km apresiasikan padanya…..

          “BERPIKIRLAH AP YANG DAPT KAMU LAKUKAN KE DEPANNYA  SEBELUM BERTINDAK”
“Keep smile for your Life”
Created by :

NR_Princess

Tidak ada komentar:

Posting Komentar